August 2022 - Lagi Monolog

Tuesday, August 30, 2022

Law of Attraction: Catatan Kecil Tentang Pentingnya Percaya Diri

8:19 PM 0
Law of Attraction: Catatan Kecil Tentang Pentingnya Percaya Diri

"Fix. Ini sih bakal gagal."


"Aku kurang persiapan, pasti nilainya jelek."


"Pengen daftar program X, tapi gak yakin bakal lolos."


Sering dengar omongan kayak gini? Lucunya, kadang yang ngomong begini tuh diri sendiri, bukan orang lain. Seriap orang memang punya inner voice atau suara-suara dari dalam diri. Cuma nggak sedikit dari suara tersebut yang bersifat negatif. 


Ini lah yang seringkali membuat banyak orang (termasuk aku) merasa ketakutan berlebihan yang pada akhirnya berimbas pada keyakinan diri memandang masa depan yang belum tentu terjadi (wuitsss). 


Beberapa bulan belakangan, aku stress banget karena persiapan pendaftaran S2. Bukan karena aku suka sekolah kayak Maudy Ayunda, tapi karena aku mau mengembangkan bisnisku dan ilmu yang kupunya sekarang belum cukup, jadi lah aku ngide untuk daftar sekolah lagi. 


Salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi oleh calon pendaftar jurusan bisnis ke jenjang magister adalah GMAT. Ini tuh tes yang mirip sama SBMPTN, bedanya, tes ini pakai bahasa Inggris dan jelas... lebih susah. Satu minggu sebelum tes, aku coba ngerjain try out dengan keyakinan bahwa aku nggak jago matematika dan mengucap mantra:


"Aduh, pasti nilainya jelek, nih!"


Kenapa? 

Karena semua materi yang harus dipelajari belum selesai aku pelajari.


Dan hasilnya beneran... ancur


Waktu itu aku cukup evaluatif sih. Walaupun hasilnya jelek, aku pengen tau kenapa nilaiku bisa jelek (udah jelas karena kurang belajar lah, ucapku dalam hati). Akhirnya aku pakai diagnosed test untuk mencari tau apa faktor utama kegagalanku meraih target skor yang aku pengen. 


Dan hasilnya mencengangkan, pemirsa!



Kekhawatiran dan ketakutanku pada tes tersebut serta kepercayaan diri yang minim ternyata

hurting my score.


Akhirnya pada hari dimana aku beneran ambil tes official-nya, aku coba berpikir positif, bilang ke diri sendiri kalau,


"Kamu bisa kok ngerjainnya!"


"Anggap aja ini lagi ngerjain soal SBMPTN, bisa pasti!"


dan kata-kata afirmasi positif lainnya supaya kepala lebih dingin, jantung lebih tenang, dan mental lebih siap. 


Hasilnya? Nyata, terasa. Nilai tes 'beneran' malah lebih tinggi 90 poin daripada nilai try out. Padahal di banyak kasus, nilai try out lebih tinggi dari nilai asli. Dari sini aku paham tentang Law of Attraction.



Gampangnya gini, Law of Attraction tuh kalau pikiran kita diisi sama hal yang positif dan optimis, maka hal baik akan selalu mengikuti. Sebaliknya, kalau pikiran kita pesimis mulu (kayak aku), ya hasilnya juga nggak akan berhasil (valid, no debat!). 


Pikiran kita adalah energi yang mampu menarik hal-hal yang kita inginkan. Karena pikiran dan alam semesta sebenarnya saling terhubung karena punya frekuensi yang sama. Ada daya magnet yang bikin alam semesta seakan bermanifestasi terhadap impian yang kita pikirkan berulang kali. 


Jadi daripada bilang “Duh, nilainya pasti jelek” atau khawatir mulu sama hasilnya, lebih baik nyanyi bilang “Aku bisa, aku pasti bisa”.



Law of Attraction juga bilang bahwa kita harus mencurahkan energi yang kita punya untuk hidup di masa kini, bukan di masa depan atau masa lalu. Intinya, jangan ngabisin waktu dan energi kita untuk mikirin hal yang gak pasti (kayak nilai GMAT tadi). 


Ada hal-hal di luar kendali kita. So, fokus sama apa yang mampu kita selesaikan (ngomong ke diri sendiri di depan kaca). 



Tulisan ini sekaligus jadi reminder buat aku dan temen-temen semua yang masih suka memandang rendah diri sendiri. Percaya deh apa yang kita pikirkan bisa se-powerful itu


Karena sejatinya, siapa sih yang bisa sepercaya itu sama diri kita kalau bukan kita sendiri? Memberi rasa percaya kalau kita bisa melakukan sesuatu adalah bentuk paling sederhana dari mencintai diri sendiri kan?



Semoga teman-teman semua bisa mengambil manfaat dari tulisan ini ya! Kalau ada yang merasa gak relate, gak papa, memang gak semua hal bisa digeneralisir.


Warm hug!