Belajar Bahasa Inggris Udah Nggak Penting Lagi - Lagi Monolog

Tuesday, March 5, 2019

Belajar Bahasa Inggris Udah Nggak Penting Lagi



Memang.
Belajar Bahasa Inggris udah nggak penting lagi. Karena sesungguhnya kemampuan berbahasa inggris itu mutlak dimiliki.

Mostly, persyaratan lamaran pekerjaan mengharuskan pelamar mempunyai kemampuan bahasa inggris. Syarat kemampuan bahasa inggris ini dibutuhkan di semua level, mulai entry staff level, senior staff, coordinator, supervisor, Manajer Departemen hingga level chief.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Education First (EF) tentang indeks kecakapan bahasa Inggris, peringkat Indonesia tahun 2017 turun dari tingkat kemahiran menengah menjadi peringkat 13 (tingkat kemahiran rendah) dari 21 negara di Asia atau setara di peringkat 55 dari 88 negara. Masih dari penelitian yang sama.

Rata-rata nilai kecakapan Bahasa Inggris negara Asia adalah 53,60. Sedangkan nilai rata-rata kecakapan Bahasa Inggris di Indonesia adalah 52,15. Angka ini masih di bawah rata-rata. Posisinya jauh di bawah Singapura dengan nilai 68,63 (tingkat kemahiran very high proficiency). Lalu diikuti oleh Malaysia dengan nilai 58,32 (tingkat kemahiran tinggi) dan Philipina dengan nilai 61,84 (tingkat kemahiran tinggi). Bahkan Indonesia masih di bawah Vietnam yang memperoleh nilai 53,12 (tingkat kemahiran menengah).

Negara dengan kemampuan Bahasa Inggris tingkat rendah menunjukkan kemampuan bangsa tersebut masih dalam tahap mengonsumsi dan belum mampu melakukan negosiasi, mediasi atau melobi, bahkan berkompetisi dengan negara lain dalam Bahasa Inggris. Negara-negara dengan tingkat kemahiran Bahasa Inggris yang tinggi, cenderung memiliki pendapatan rata-rata lebih tinggi, kualitas hidup lebih baik, serta investasi yang lebih besar dalam bidang penelitian dan pengembangan. Nanti di tahun 2030 ketika Indonesia mengalami bonus demografi, ada 60% anak muda dari total populasi. Bayangkan saja ketika saat itu tiba, lalu SDM kita masih belum siap mengisi tenaga profesional di berbagai bidang karena salah satunya terkendala bahasa.

Salah satu mindset yang sering banget gue temui di kalangan temen-temen gue sendiri, yang bisa jadi sample adalah mindset ‘mencintai bahasa’. Bahasa Inggris dianggap tak seharusnya ‘menggantikan’ Bahasa Indonesia. Mereka yang berlatih berbahasa inggris selalu dapat cibiran mengesampingkan Bahasa Indonesia dan tidak mencintai negara. Terutama di lingkup orang-orang berpikiran terbelakang. Padahal siapa yang tidak mencintai negara.

Belajar bahasa asing adalah pelengkap untuk meng-upgrade diri. Tidak sepatutnya dibilang nggak nasionalis. Karena justru yang sedang kami lakukan adalah upaya nyata membangun Indonesia. Biar nggak terbelakang. Biar bisa negosiasi di kancah internasional. Biar bisa membela kalau kita dijajah asing. Anggapan-anggapan seperti ini yang sering menjadi barrier bagi teman-teman yang lagi struggling belajar bahasa inggris kemudian jadi nggak pede ngomong di depan publik.

Mikir.

Di dunia yang makin keras ini, lo cuman punya kemampuan Bahasa Inggris rasanya nggak cukup men. Itu hal yang biasa. Bahkan justru wajib. Jika temen-temen yang baca ini masih pada stigma nggak pede, yang lebih parah nggak mau belajar, aduh mending sembunyi deh di lemari. Gue bukannya merendahkan. Tapi nyoba buat ngingetin bahwa kemampuan Bahasa Inggris yang diajarin sedari SD sampe SMA itu harusnya udah cukup buat lo bisa punya kemampuan itu. Dua belas tahun belajar. Nggak perlu lah nunggu punya aksen-aksen gitu. Yang penting mau speak up.

Kembali ke konteks perusahaan. Gue punya kenalan di sebuah perusahaan besar konsultan HRD. Dia bilang Bahasa Inggris itu mutlak, bahasa asing lain adalah nilai plus. Artinya nggak cukup cuman punya kemampuan Bahasa Inggris aja. Nilai plus baru akan muncul ketika kita punya kemampuan berbahasa asing lainnya. Misalnya Bahasa Mandarin, Jerman, or it could be anything.

Jujur. Dulu gue nggak punya kemauan besar buat belajar bahasa. Sampai ada dalam perjalanan gue yang ngerasa minder. Apalagi pas ketemu orang baru yang pinter-pinter. Jago negosiasi. Disitu gue ngerasa jadi kecil banget. Tapi perjuangan nggak boleh berhenti sampai disana kan? Start to learn. Belum terlambat. Setidaknya dengan belajar bahasa asing, lo nggak akan gampang ketipu orang. Pikiran jadi terbuka dan kritis. Dan serius. Kinerja otak akan lebih lebih kalo kita terbiasa berpikir secara bilingual or multilingual. Kapasitas otak bakal makin melebar.

Jadi, again. Belajar Bahasa Inggris udah nggak penting. Karena itu hal mendasar di era yang semakin 'keras' ini.

1 comment: