Magang di Kedutaan Besar Amerika Serikat?? - #FNSIP Part 2 - Lagi Monolog

Monday, December 31, 2018

Magang di Kedutaan Besar Amerika Serikat?? - #FNSIP Part 2

Gosh!
It's been too long since I have finished my internship experience. But, since I have lot of things to share, yaudah lah ya.

____________

Btw ini bulan Desember. Tahun lalu di bulan yang sama gue gencar banget nyari tempat magang buat menuhin SKS di kampus. Saat itu dengan major International Business, gue nggak kepikiran nyari tempat magang dengan kriteria tertentu, pokoknya kecuali bank or financial institution lainnya. Nggak banget buat gue. Alhasil saat itu gue nyoba realistis dengan prinsip "sehari apply ke satu perusahaan" dengan maksud biar nggak mepet aja. Padahal internship period gue baru dimulai bulan Juni.

Suatu hari, gue dapet rekomendasi dari Mas Satrio buat nyoba apply magang di Kedubes AS yang ada di Jakarta. Pengalaman interview pun udah sempet gue ceritain disini. Singkat cerita, setelah mengalami proses yang (jujur) sangat panjang, gue akhirnya keterima magang di U.S. Commercial Service (or likely known as FCS-Foreign Commercial Service), U.S. Embassy Jakarta. Sayangnya saat gue magang disana, kantor FCS misah sama U.S. Embassy. Jadi kalo ada perlu ke Embassy, kita harus transport dulu ke pusat. Well, gue amazed banget sama pengalaman magang disini. Ilmu International Business di kampus kepake banget, plus sama ilmu International Relations yang baru buat gue. This experience leaves me with nothing but the best opportunity I can grab.

FCS ini di bawah Department of Commerce (atau kalo di Indonesia sama kaya Kementrian Perdagangan). So, FCS is the trade promotion arm of the U.S. Nah, FCS ini ada di suatu agensi bernama International Trade Administration (ITA), yang ngepromosiin ekspornya U.S. ke negara-negara yang ada U.S. Embassy-nya.

Kerjaan gue disana was beyond simple tasks. Gue selalu dilibatin di tiap meeting, entah yang sama orang kantor doang, sama U.S. companies; pemerintah U.S. or Indonesia; clients; direktur-direktur well-known companies kaya Delloitte, PWC, GE, etc; bahkan ngerjain berkas buat ambassador. Dari experience ini gue jadi paham bahwa hubungan bilateral negara itu ribet banget. Suatu isu yang kayanya kecil aja tuh bisa ngaruh banget ke kedua belah pihak.

From what I observed so far, U.S. ini punya well-planned structure buat promosi ekspor mereka. Mereka punya sejumlah service yang ngedukung perusahaan-perusahaan kecil sampe medium di U.S. supaya bisa ekspor ke Indonesia. Dukungannya pun nggak kecil, mereka bisa spend much dollars buat bikin trade events. Nggak cuma itu, pemerintah U.S. punya dukungan moral juga. Contohnya ada sebuah perusahaan U.S. mau ekspor produk pewangi pakaian ke Indonesia. Buat nemuin distributor atau agen yang pas, FCS punya feasibility studies, market research, bahkan sampe nemenin client tersebut pas meeting dengan calon investornya. Nggak berhenti disana, dukungan itu pun berlanjut sampe client tersebut "deal" sama partner-nya.

Lebih dari itu, gue juga dapet personal development yang nggak terkira. Walaupun budaya barat yang kita tau di luaran "seperti itu", kadang cuma gue yang nggak minum beer saat acara gede suguhannya malah beer daripada cocktail, bukan berarti nggak ada hal baik yang bisa gue petik buat jadi yang lebih baik. The most valuable thing yang gue sadari pas gue ninggalin office adalah....apresiasi.

Gue masih inget banget ada quote yang gue pikir adalah jokes waktu orientasi magang dulu. "Indonesian says 'sorry' a lot, while American says 'thank you' a lot." Masih bisa terbesit di benak gue ketika gue nyelesaiin task sekecil apapun, mereka selalu appreciate itu. Bahkan walaupun kerjaan gue lama, bos gue selalu kirim email dengan thank you notes yang bikin hati gue fluttering dan janji ke diri sendiri that I should do better than this.

Pengalaman ini pun membuka kembali mimpi masa kecil gue, haruskah gue kejar kembali cita-cita lama gue menjadi Dubes?

XOXO

____________


Sempet diundang jadi pembicara di Career Development Centre, UI. Ngomongin tentang internship
Ini gue nge-MC buat U.S. Franchise Trade Mission di depan pemerintah U.S. dan Indonesia
Penutupan program FNSIP 2018. Gue extend haha
Setiap intern punya ruangan sendiri, nggak dibeda-bedain
Ini waktu acara Kemerdekaan U.S. di kediaman U.S. Ambassador to Indonesia

Baca juga tulisan lainnya tentang Magang di Kedutaan Amerika Serikat di bawah ini ya!

Tips Lolos Interview Magang di U.S. Embassy (#FNSIP - Part 1)

Proses Seleksi Magang di Kedutaan Besar Amerika Serikat (#FNSIP - Part 3)


Merasa tulisan ini bermanfaat? Ada pertanyaan lebih lanjut?
Silahkan tinggalkan komentar yaa!  

4 comments:

  1. Hai kak aku mau nanya, apakah intern dapat salary?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Anti, terima kasih ya sudah mampir ke blog ini. Kalau dari pengalaman aku waktu magang disini, aku nggak dapat salary. Cuma kalau ada agenda yang kita harus mobile dari satu tempat ke tempat lain, sudah disediakan mobil kantor/ganti uang transport

      Delete
  2. hai salam kenal. aku mau tanya juga, apakah untuk magang di US embassy hanya untuk Strata 1 atau Diploma 3 juga bisa ya? thanks a lot.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, aku baru tanyakan ke HR di kantor Jakarta. Kata beliau, selama masih belum lulus saat jadi intern dan minimal kuliah di smt 5, boleh. Saranku daftar aja. Good luck!

      Delete